review perkuliahan filsafat pendidikan tanggal 25 september 2018
didalam perkuliahan filsafat pendidikan dijelaskan bahwa kata filsafat atau falasafah merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa arab yang juga diambil dari bahasa Yunani, Philosophia. dalam bahasa yunani, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb) dan shopia "kebijaksanaan". sehingga artinya "seseorang pecinta kebijaksanaan" atau ilmu. kata filosofi juga berasal dari bahasa belanda yang juga dikenal di indonesia. bentuk terakhir lebih mirip dengan aslinya. dalam bahasa indonesia sesorang yang mendalami ilmu falsafah disebut "filsuf".
definisi filsafat menurut para ahli :
1. Plato (427 SM - 347 SM) menurut plato, filsafat adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada.
2. Aristoteles (381 SM - 322 SM) filsafat = ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (faham Realisme).
3. Immanuel Kant (17124 M - 1804 M) filsafat = ilmu pokok dari segala pengetahuan yang meliputi 4 persoalan yaitu metafisika, etika, agama dan atropologi.
4. Descartes (1590 M - 1650 M) filsafat = kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam semesta, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
filsafat mempunyai dua cabang yaitu filsafat umum dan khusus. filsafat pendidikan merupakan cabang khusus dari filsafat. filsafat mempunyai beraneka ragam aliran, demikian halnya dalam filsafat pendidikan ditemukan berbagai aliran. beberapa aliran dipelopori para ahli pendidikan, yang didasarkan cara pandang, pemahaman, dan perenungan yang berbeda sesuai kondisi zaman saat itu. semua aliran filsafat pendidikan mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
salah satu aliran filsafat pendidikan adalah aliran materialisme. aliran filsafat materialisme memandang bahwa realitas seluruhnya adalah materi. materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, bukan spiritual atau super natural. materialisme adalah paham yang meyakini bahawa esensi kenyataan termasuk esensi manusia bersifat material atau fisik, hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. ciri utamanya adalah menempati ruang dan waktu, memiliki keluasan dan bersifat objektif, sehingga bisa diukur, dihitung dan di observasi.